KISAH PARA NABI : NABI YUSUF A.S ( 3 )
Kemudian diadakanlah undian bagi kali kedua dengan masing-masing penumpang mengharapkan
jangan sampai keluar lagi nama Yunus yang mereka sayangi itu, namun melesetlah harapan
mereka dan keluarlah nama Yunus kembali pada undian yang kedua itu. Demikianlah bagi
undian bagi kali yang ketiganya yang disepakati sebagai yang terakhir dan yang menentukan
nama Yunuslah yang muncul yang harus dikorbankan untuk menyelamatkan kapal dan para
penumpang yang lain.
Nabi Yunus yang dengan telitinya memperhatikan sewaktu undian dibuat merasa bahwa
keputusan undian itu adalah kehendak Allah yang tidak dapat ditolaknya yang mungkin
didalamnya terselit hikmah yang ia belum dapat menyelaminya. Yunus sedar pula pada saat itu
bahwa ia telah melakukan dosa dengan meninggalkan Ninawa sebelum memperoleh perkenan
Allah, sehingga mungkin keputusan undian itu adalah sebagai penebusan dosa yang ia lakukan
itu. Kemudian ia beristikharah menghenimgkan cipta sejenak dan tanpa ragu segera
melemparkan dirinya ke laut yang segera diterima oleh lipatan gelombang yang sedang
mengamuk dengan dahsyatnya di bawah langit yang kelam-pekat.
Selagi Nabi Yunus berjuang melawan gelombang yang mengayun-ayunkannya, Allag
mewahyukan kepada seekor ikan paus untuk menelannya bulat-bulat dan menyimpangnya di
dalam perut sebagai amanat Tuhan yang harus dikembalikannya utuh tidak tercedera kelak bila
saatnya tiba.
Nabi Yunus yang berada di dalam perut ikan paus yang membawanya memecah gelombang
timbul dan tenggelam ke dasar laut merasa sesak dada dan bersedih hati seraya memohon
ampun kepada Allah atas dosa dan tindakan yang salah yang dilakukannya tergesa-gesa. Ia
berseru didalam kegelapan perut ikan paus itu:
"Ya Tuhanku, sesungguhnya tiada Tuhan selain
Engkau, Maha sucilah Engkau dan sesungguhnya aku telah berdosa dan menjadi salah seorang
dari mereka yang zalim."
Setelah selesai menjalani hukuman Allah , selama beberapa waktu yang telah ditentukan,
ditumpahkanlah Nabi Yunus oleh ikan paus itu yang mengandungnya dan dilemparkannya ke
darat . Ia terlempar dari mulut ikan ke pantai dalam keadaan kurus lemah dan sakit. Akan
tetapi Allah dengan rahmat-Nya menumbuhkan di tempat ia terdampar sebuah pohon labu yang
dapat menaungi Yunus dengan daun-daunnya dan menikmati buahnya.
Nabi Yunus setelah sembuh dan menjadi segar kembali diperintahkan oleh Allah agar pergi
kembali mengunjungi Ninawa di mana seratus ribu lebih penduduknya mendamba-dambakan
kedatangannya untuk memimpin mereka dan memberi tuntunan lebih lanjut untuk
menyempurnakan iman dan aqidah mereka. Dan alangkah terkejutnya Nabi Yunus tatkala
masuk Ninawa dan tidak melihat satu pun patung berhala berdiri. Sebaliknya ia menemui
orang-orang yang dahulunya berkeras kepala menentangnya dan menolak ajarannya dan kini
sudah menjadi orang-orang mukmin, soleh dan beribadah memuja-muji Allah s.w.t.
Pokok cerita tentang Yunus terurai di atas dikisahkan oleh Al-Quran dalam surah Yunus ayat 98,
surah Al-Anbiaa' ayat 87, 88 dan surah Ash-Shaffaat ayat 139 sehingga ayat 148.
Bahwasannya seorang yang bertugas sebagai da'i - juru dakwah harus memiliki kesabaran dan
tidak boleh cepat-cepat marah dan berputus asa bila dakwahnya tidak dapat sambutan yang
selayaknya atau tidak segera diterima oleh orang-orang yang didakwahinya. Dalam keadaan
demikian ia harus bersabar mengawal emosinya serta tetap meneruskan dakwahnya dengan
bersikap bijaksana dan lemah lembut, sebagaimana firman Allah dalam surah An-Nahl ayat 125
yang bermaksud :
"Serulah, berdakwahlah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pengajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik { sopan dan lemah lembut }
."
Di dalam diri Nabi Yunus Allah telah memberi contoh betapa ia telah disesalkan atas
tindakannya yang tergesa-gesa karena kehilangan kesabaran, meninggalkan kaum Ninawa,
padahal mereka masih dapat disedarkan untuk menerima ajakannya andaikan ia tidak terburuburu
marah dan meninggalkan mereka tanpa berunding lebih dahulu dengan Allah yang telah
mengutusnya.
Atas pelanggaran yang telah dilakukan tanpa sedar Allah telah memberi hukuman kepada Nabi
Yunus berupa kurungan dalam perut ikan paus sebagai peringatan dan pengajaran agar tidak
terulang lagi setelah ia diberi ampun dan disuruh kembali ke Ninawa melanjutkan dakwahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar