Rabu, 26 Agustus 2009

Kisah nabi Yusuf (3)

KISAH PARA NABI : NABI YUSUF A.S ( 3 )
















Kemudian diadakanlah undian bagi kali kedua dengan masing-masing penumpang mengharapkan

jangan sampai keluar lagi nama Yunus yang mereka sayangi itu, namun melesetlah harapan

mereka dan keluarlah nama Yunus kembali pada undian yang kedua itu. Demikianlah bagi

undian bagi kali yang ketiganya yang disepakati sebagai yang terakhir dan yang menentukan

nama Yunuslah yang muncul yang harus dikorbankan untuk menyelamatkan kapal dan para

penumpang yang lain.


Nabi Yunus yang dengan telitinya memperhatikan sewaktu undian dibuat merasa bahwa

keputusan undian itu adalah kehendak Allah yang tidak dapat ditolaknya yang mungkin

didalamnya terselit hikmah yang ia belum dapat menyelaminya. Yunus sedar pula pada saat itu

bahwa ia telah melakukan dosa dengan meninggalkan Ninawa sebelum memperoleh perkenan

Allah, sehingga mungkin keputusan undian itu adalah sebagai penebusan dosa yang ia lakukan

itu. Kemudian ia beristikharah menghenimgkan cipta sejenak dan tanpa ragu segera

melemparkan dirinya ke laut yang segera diterima oleh lipatan gelombang yang sedang

mengamuk dengan dahsyatnya di bawah langit yang kelam-pekat.


Selagi Nabi Yunus berjuang melawan gelombang yang mengayun-ayunkannya, Allag

mewahyukan kepada seekor ikan paus untuk menelannya bulat-bulat dan menyimpangnya di

dalam perut sebagai amanat Tuhan yang harus dikembalikannya utuh tidak tercedera kelak bila

saatnya tiba.

Nabi Yunus yang berada di dalam perut ikan paus yang membawanya memecah gelombang

timbul dan tenggelam ke dasar laut merasa sesak dada dan bersedih hati seraya memohon

ampun kepada Allah atas dosa dan tindakan yang salah yang dilakukannya tergesa-gesa. Ia

berseru didalam kegelapan perut ikan paus itu:

"Ya Tuhanku, sesungguhnya tiada Tuhan selain

Engkau, Maha sucilah Engkau dan sesungguhnya aku telah berdosa dan menjadi salah seorang

dari mereka yang zalim."


Setelah selesai menjalani hukuman Allah , selama beberapa waktu yang telah ditentukan,

ditumpahkanlah Nabi Yunus oleh ikan paus itu yang mengandungnya dan dilemparkannya ke

darat . Ia terlempar dari mulut ikan ke pantai dalam keadaan kurus lemah dan sakit. Akan

tetapi Allah dengan rahmat-Nya menumbuhkan di tempat ia terdampar sebuah pohon labu yang

dapat menaungi Yunus dengan daun-daunnya dan menikmati buahnya.

Nabi Yunus setelah sembuh dan menjadi segar kembali diperintahkan oleh Allah agar pergi

kembali mengunjungi Ninawa di mana seratus ribu lebih penduduknya mendamba-dambakan

kedatangannya untuk memimpin mereka dan memberi tuntunan lebih lanjut untuk

menyempurnakan iman dan aqidah mereka. Dan alangkah terkejutnya Nabi Yunus tatkala

masuk Ninawa dan tidak melihat satu pun patung berhala berdiri. Sebaliknya ia menemui

orang-orang yang dahulunya berkeras kepala menentangnya dan menolak ajarannya dan kini

sudah menjadi orang-orang mukmin, soleh dan beribadah memuja-muji Allah s.w.t.


Pokok cerita tentang Yunus terurai di atas dikisahkan oleh Al-Quran dalam surah Yunus ayat 98,

surah Al-Anbiaa' ayat 87, 88 dan surah Ash-Shaffaat ayat 139 sehingga ayat 148.


Bahwasannya seorang yang bertugas sebagai da'i - juru dakwah harus memiliki kesabaran dan

tidak boleh cepat-cepat marah dan berputus asa bila dakwahnya tidak dapat sambutan yang

selayaknya atau tidak segera diterima oleh orang-orang yang didakwahinya. Dalam keadaan

demikian ia harus bersabar mengawal emosinya serta tetap meneruskan dakwahnya dengan

bersikap bijaksana dan lemah lembut, sebagaimana firman Allah dalam surah An-Nahl ayat 125

yang bermaksud :

"Serulah, berdakwahlah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan

pengajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik { sopan dan lemah lembut }

."

Di dalam diri Nabi Yunus Allah telah memberi contoh betapa ia telah disesalkan atas

tindakannya yang tergesa-gesa karena kehilangan kesabaran, meninggalkan kaum Ninawa,

padahal mereka masih dapat disedarkan untuk menerima ajakannya andaikan ia tidak terburuburu

marah dan meninggalkan mereka tanpa berunding lebih dahulu dengan Allah yang telah

mengutusnya.

Atas pelanggaran yang telah dilakukan tanpa sedar Allah telah memberi hukuman kepada Nabi

Yunus berupa kurungan dalam perut ikan paus sebagai peringatan dan pengajaran agar tidak

terulang lagi setelah ia diberi ampun dan disuruh kembali ke Ninawa melanjutkan dakwahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar